Ingera's blog: Mengetahui Persebaran COVID-19 di Jawa Timur (Update 16 April 2020)

Ingera's Blog | Jumat, 17/04/2020 13:15 WIB


Peta sebaran pasien COVID-19 Provinsi Jawa Timur

Awal tahun 2020 ini, dunia tengah dihebohkan dengan mewabahnya suatu penyakit menular, kemudian menjadi pandemi global, disebabkan oleh virus korona jenis baru yang berasal dari Kota Wuhan, Cina. Wabah ini yang disebut-sebut membuat gusar banyak pihak.

COVID-19 menjadi nama ilmiah baru bagi Virus Corona yang diberikan oleh World Health Organization (WHO). Sebelumnya, WHO mendeteksinya sebagai bagian dari pneumonia baru yang disebut, Novel Coronavirus (2019-nCoV)
Nama tersebut merupakan akronim dari: Coronavirus Disease 2019.

Kata corona berasal dari bahasa Latin yang berarti mahkota. Bentuk virusnya menyerupai mahkota. Corona merupakan penyakit pernapasan yang diakibatkan oleh inveksi virus SARS-Cov-2. Penyakit ini dapat menular dari orang ke orang melalui droplet yang dihasilkan dari batuk dan bersin si penderita.

WHO mengelompokkan virus korona (CoV) sebagai virus berbahaya yang mengakibatkan pengidapnya terkena demam dan flu hingga sakit akut seperti MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). MERS sendiri adalah penyakit pernafasan parah yang awalnya ditemukan di Timur Tengah, sedangkan SARS adalah sindrom pernafasan akut.

Virus korona yang ditemukan Cina baru-baru ini, menurut catatan WHO sebelumnya belum pernah teridentifikasi menjangkiti manusia. Akan tetapi kini virus ini sudah menyebar ke manusia.

Pemerintah Indonesia menyatakan, penularan virus corona (COVID-19) masih terus terjadi di masyarakat. Korban dari COVID-19 pun akan terus bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 380 kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasus baru itu menyebabkan kasus pasien positif Covid-19 mencapai 5.516 kasus, sejak kasus ini muncul pada 2 Maret 2020.

Ada penambahan kasus baru COVID-19 di 24 provinsi. Penambahan kasus baru paling tinggi dicatat oleh DKI Jakarta dengan 196 kasus baru. Sementara jumlah kasus penyebaran COVID-19 menurun dari hari sebelumnya di Jawa Timur (Jatim).

Pada Kamis (16/4), kasus positif COVID-19 di Jawa Timur bertambah 15 pasien, sehingga total menjadi 514. Kasus paling banyak berada di Kota Surabaya, yakni mencapai 246 kasus. 15 pasien positif COVID-19 itu berasal dari Kabupaten Probolinggo dan Sidoarjo, masing-masing empat orang. Dua orang masing-masing dari Kabupaten Malang dan Kota Surabaya, dan satu orang masing-masing dari Kabupatem Kediri, Blitar, dan Gresik.

Kemudian untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim ada 1.717 orang, dan 984 orang di antaranya masih diawasi. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 15.674 orang, dan yang masih dipantau ada 7.496 orang.

Data sebaran pasien COVID-19 sebagai berikut:

KAB/KOTA
ODR
OTG
ODP
PDP
CONFIRM
DATA TERAKHIR
Kab. Bangkalan
14757
236
602
4
4
2020-04-16 11:16:50
Kab. Banyuwangi
4017
125
615
9
3
2020-04-16 13:58:47
Kab. Blitar
767
65
636
11
3
2020-04-16 14:40:34
Kab. Bojonegoro
32605
185
132
1
4
2020-04-16 14:40:02
Kab. Bondowoso
10116
28
890
2
1
2020-04-16 12:44:13
Kab. Gresik
913
141
1066
92
19
2020-04-16 15:44:12
Kab. Jember
14218
146
947
26
4
2020-04-16 13:51:33
Kab. Jombang
7140
222
488
4
7
2020-04-16 13:11:12
Kab. Kediri
11143
364
396
36
13
2020-04-16 15:30:07
Kab. Lamongan
33446
337
256
108
25
2020-04-16 14:10:24
Kab. Lumajang
3150
170
292
23
8
2020-04-16 11:04:28
Kab. Madiun
421
372
233
9
3
2020-04-16 15:02:52
Kab. Magetan
269
4
142
19
10
2020-04-16 13:59:02
Kab. Malang
1464
64
252
101
15
2020-04-16 16:02:07
Kab. Mojokerto
6050
0
364
45
1
2020-04-16 13:24:17
Kab. Nganjuk
20699
379
49
20
9
2020-04-16 13:13:05
Kab. Ngawi
17597
17
242
14
0
2020-04-16 13:48:43
Kab. Pacitan
13670
10
500
4
1
2020-04-16 15:11:43
Kab. Pamekasan
3337
3337
101
2
5
2020-04-16 11:51:45
Kab. Pasuruan
1387
42
146
32
10
2020-04-16 14:59:24
Kab. Ponorogo
12472
99
352
23
6
2020-04-16 15:53:00
Kab. Probolinggo
4434
40
322
15
15
2020-04-16 15:43:25
Kab. Sampang
14248
6
322
0
0
2020-04-16 16:12:06
Kab. Sidoarjo
626
641
472
111
50
2020-04-16 15:59:08
Kab. Situbondo
3236
103
264
22
11
2020-04-16 14:59:43
Kab. Sumenep
24055
13
265
0
0
2020-04-16 11:00:57
Kab. Trenggalek
16969
8
705
12
1
2020-04-16 13:13:32
Kab. Tuban
11278
89
488
13
3
2020-04-16 13:29:11
Kab. Tulungagung
7624
133
937
178
15
2020-04-16 15:05:11
Kota Batu
1005
57
134
12
2
2020-04-16 11:23:58
Kota Blitar
1043
13
154
2
1
2020-04-16 13:04:03
Kota Kediri
1280
89
176
7
7
2020-04-16 14:27:53
Kota Madiun
669
3
51
8
0
2020-04-16 12:45:12
Kota Malang
1330
153
551
103
8
2020-04-16 13:36:08
Kota Mojokerto
821
1
199
7
0
2020-04-16 13:04:33
Kota Pasuruan
759
17
67
3
2
2020-04-16 12:33:01
Kota Probolinggo
742
66
208
5
2
2020-04-16 13:20:42
Kota Surabaya
4272
527
1658
634
246
2020-04-16 15:30:16

Bagi kebanyakan orang, COVID-19  menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu. Sebagian besar orang pulih dari penyakit ini. Untuk orang dewasa, terutama yang lebih tua serta orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, COVID-19 baru dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian. 

Kita bisa aman dari COVID-19, apabila mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan air. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan pertama-tama basahi tangan dengan air hangat atau dingin, kemudian balurkan sabun selama 20 detik di seluruh punggung tangan, di antara jari-jari dan di bawah kuku sebelum dibilas.

Pastikan jenis sabun yang digunakan benar-benar sabun yang aman untuk kulit. Hindari jenis sabun yang bukan dibuat khusus untuk kulit, misalnya sabun cuci piring, sampo, sabun motor, deterjen, dan lain sebagainya, karena penggunaan terlalu sering jenis sabun yang bukan untuk kulit dapat memicu iritasi.


'Sosial Distancing' in Seattle and Beyond. Sumber gambar: fredhutch.org

Selain mencuci tangan, kita juga harus menerapkan Physical Distancing seperti menghindari tempat berkerumun, menghindari kontak langsung atau terlalu dekat dengan 'orang yang sakit', tetap di rumah ketika sedang sakit, menerapkan etika batuk yang benar, sering-sering disinfeksi permukaan-permukaan benda yang sering disentuh, seperti knop pintu, saklar, atau bahkan dompet dan hp; menggunakan masker jika sakit atau berada di tempat berkerumun, serta menerapkan jarak minimal 1,5 meter.

Anda juga harus memperbarui dan membaca Perkembangan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), terutama di wilayah Anda tinggal. Jangan lupa untuk menyimpan nomor-nomor darurat penting yang menangani virus corona COVID-19 di wilayah Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Roleplayer? | Bagian 2

Roleplayer?