Materi Puisi kelas 10 Semester Genap (Kurikulum 2013) Tahun 2020
PUISI
Puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya
merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang
bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan
larik dan baitnya.
UNSUR-UNSUR PEMBANGUN
PUISI
Menurut Yunus (2015:59), unsur batin puisi terdiri atas tema,
nada, rasa, dan amanat. Unsur fisik
puisi terdiri atas diksi, imaji, bahasa
figuratif, kata konkret, ritme, dan rima.
Unsur Batin Puisi
1.
Tema
·
Waluyo (2002:17) tema adalah gagasan pokok yang
dikemukakan oleh penyair melalui puisinya. Tema yang banyak terdapat dalam
puisi adalah tema ketuhanan atau religius, tema kemanusiaan, cinta,
patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik sosial,
demokrasi, dan tema kesetiakawanan.
·
Suherli dkk (2015:247) tema adalah ide dasar
yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari
makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
2. Nada
Effendi (dalam Djojosuroto, 2005:25) nada sering dikaitkan
dengan suasana. Jika nada berarti sikap penyair terhadap pokok perasaan
(feeling) dan sikap penyair terhadap pembaca (tone), maka suasana berarti
keadaan perasaan yang ditimbulkan oleh pengungkapan nada dan lingkungan yang
dapat ditangkap oleh pancaindra.
3.
Perasaan
Djojosuroto (2004:26) mengemukakan bahwa dalam puisi
diungkapkan perasaan penyair puisi. Puisi dapat mengungkapkan perasaan gembira,
sedih, terharu, takut, gelisah, rindu, penasaran, benci, cinta, dendam, dan
sebagainya.
4.
Amanat
Djojosuroto (2004:27) menyatakan bahwa puisi mengandung
amanat atau pesan atau himbauan yang disampaikan penyair kepada pembaca. Amanat
dapat dibandingkan dengan kesimpulan tentang nilai atau kegunaan puisi itu bagi
pembaca. Setiap pembaca dapat menafsirkan amanat sebuah puisi secara
individual. Pembaca yang satu dengan pembaca yang lain mungkin menafsirkan
amanat secara berbeda.
Unsur Fisik Puisi
1. Diksi
·
Diksi adalah pilihan kata. Media pengungkapan
puisi sebagai pengalaman estetis adalah kata-kata. Memilih, memilah, dan menentukan
kata yang akan digunakan untuk mengungkapkan perasaan adalah diksi (Sutardi,
2012:27).
·
Diksi merupakan esensi seni penulisan puisi. Ada
pula yang menyebut diksi sebagai dasar bangunan puisi (Boulton dalam
Djojosuroto, 2005:16)
2. Pengimajian
Penyair juga menciptakan pengimajian (pencitraan) dalam
puisinya. Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas
atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui pengimajian, apa
yang digambarkan seolah-olah dapat dilihat(imaji visual), didengar (imaji
auditif), atau dirasa (imaji taktil), (Waluyo, 2002:10-11).
3. Bahasa figuratif
Majas adalah bahasa kiasan untuk melukiskan sesuatu dengan
jalan membandingkan, mempertentangkan, mempertautkan, atau mengulangi katanya.
Makna yang terkandung dalam majas bukan arti yang sebenarnya, namun merupakan
arti kiasan. Tujuan majas adalah untuk meningkatkan nilai keindahan suatu kata,
terutama dalam puisi (Nadjua tanpa tahun).
4. Kata konkret
Suherli dkk (2015:265) kata konkret adalah kata yang memungkinkan
munculnya imaji karena dapat ditangkap dengan indera. Kata konkret berkaitan
dengan wujud fisik objek sehingga dapat membangkitkan imajinasi pembaca.
5. Tipografi
Jabrohim dkk (2009:54), menyebutkan bahwa tipografi
merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan
prosa fiksi dan drama, karena itu ia merupakan pembeda yang sangat penting.
Tipografi juga bisa diartikan sebagai pengelolaan baris setiap bait nya. Hal
ini yang membedakan antara puisi yang satu dengan yang lainnya.
Contoh: Puisi Tragedi Winka dan Sihka.
Tragedi Winka Sihka karya Sutardji Calzoum Bachri
6. Irama (ritme)
Menurut Waluyo (2002:12-13), irama berhubungan dengan
pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi (khususnya puisi
lama), irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan
gelombang yang ciptakan keindahan. Irama juga dapat berarti pergantian
keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang
dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.
7. Rima
Rima adalah pengolahan kata. Rima bisa disebut juga dengan
sajak (Nadjua, tanpa tahun:9).
Langkah-Langkah
Menulis Puisi
1.
Menentukan tema
Tema merupakan dasar pokok atau landasan pokok yang akan
kita tulis. Misalnya tema sosial, kasih sayang, pendidikan, perjuangan, dan
lain-lain.
2.
Menentukan tujuan
3.
Mengumpulkan bahan
a.
Menentukan sumber ide penulisan puisi (bisa
didapat dari foto/berita)
b.
Memasukkan imaji
c.
Memilih diksi kata konkret
d.
Memilih kata-kata bermakna lambang
e.
Menata rima atau persamaan bunyi
f.
Menata tipografi
4.
Menyusun kerangka
Awali dengan orientasi, lanjutkan dengan komplikasi,
klimaks, antiklimaks, dan koda.
5.
Mengembangkan kerangka
Pada tahapan ini, kalian menata ulang hal yang sudah kalian
lakukan mulai tahap pertama hingga terakhir.
Komentar