Materi Puisi kelas 10 Semester Genap (Kurikulum 2013) Tahun 2020

Puisi karya Sapardi Djoko Damono - Aku Ingin (1989)


PUISI

Puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.

 

UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI

Menurut Yunus (2015:59), unsur batin puisi terdiri atas tema, nada, rasa, dan amanat. Unsur fisik puisi terdiri atas diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima.

 

Unsur Batin Puisi

1.       Tema

·         Waluyo (2002:17) tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya. Tema yang banyak terdapat dalam puisi adalah tema ketuhanan atau religius, tema kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik sosial, demokrasi, dan tema kesetiakawanan.

·         Suherli dkk (2015:247) tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.

 

2.       ‌Nada

Effendi (dalam Djojosuroto, 2005:25) nada sering dikaitkan dengan suasana. Jika nada berarti sikap penyair terhadap pokok perasaan (feeling) dan sikap penyair terhadap pembaca (tone), maka suasana berarti keadaan perasaan yang ditimbulkan oleh pengungkapan nada dan lingkungan yang dapat ditangkap oleh pancaindra.


3.       Perasaan

Djojosuroto (2004:26) mengemukakan bahwa dalam puisi diungkapkan perasaan penyair puisi. Puisi dapat mengungkapkan perasaan gembira, sedih, terharu, takut, gelisah, rindu, penasaran, benci, cinta, dendam, dan sebagainya.


4.       Amanat

Djojosuroto (2004:27) menyatakan bahwa puisi mengandung amanat atau pesan atau himbauan yang disampaikan penyair kepada pembaca. Amanat dapat dibandingkan dengan kesimpulan tentang nilai atau kegunaan puisi itu bagi pembaca. Setiap pembaca dapat menafsirkan amanat sebuah puisi secara individual. Pembaca yang satu dengan pembaca yang lain mungkin menafsirkan amanat secara berbeda.



Unsur Fisik Puisi

1.       ‌Diksi

·         Diksi adalah pilihan kata. Media pengungkapan puisi sebagai pengalaman estetis adalah kata-kata. Memilih, memilah, dan menentukan kata yang akan digunakan untuk mengungkapkan perasaan adalah diksi (Sutardi, 2012:27).

·         Diksi merupakan esensi seni penulisan puisi. Ada pula yang menyebut diksi sebagai dasar bangunan puisi (Boulton dalam Djojosuroto, 2005:16)

 

2.       Pengimajian

Penyair juga menciptakan pengimajian (pencitraan) dalam puisinya. Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui pengimajian, apa yang digambarkan seolah-olah dapat dilihat(imaji visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil), (Waluyo, 2002:10-11).


3.       ‌Bahasa figuratif

Majas adalah bahasa kiasan untuk melukiskan sesuatu dengan jalan membandingkan, mempertentangkan, mempertautkan, atau mengulangi katanya. Makna yang terkandung dalam majas bukan arti yang sebenarnya, namun merupakan arti kiasan. Tujuan majas adalah untuk meningkatkan nilai keindahan suatu kata, terutama dalam puisi (Nadjua tanpa tahun).


4.       ‌Kata konkret

Suherli dkk (2015:265) kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap dengan indera. Kata konkret berkaitan dengan wujud fisik objek sehingga dapat membangkitkan imajinasi pembaca.


5.       Tipografi

Jabrohim dkk (2009:54), menyebutkan bahwa tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama, karena itu ia merupakan pembeda yang sangat penting. Tipografi juga bisa diartikan sebagai pengelolaan baris setiap bait nya. Hal ini yang membedakan antara puisi yang satu dengan yang lainnya.

Contoh: Puisi Tragedi Winka dan Sihka.

Tragedi Winka Sihka karya Sutardji Calzoum Bachri


6.       Irama (ritme)

Menurut Waluyo (2002:12-13), irama berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi (khususnya puisi lama), irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang ciptakan keindahan. Irama juga dapat berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.


7.       Rima

Rima adalah pengolahan kata. Rima bisa disebut juga dengan sajak (Nadjua, tanpa tahun:9).



Langkah-Langkah Menulis Puisi

1.       Menentukan tema

Tema merupakan dasar pokok atau landasan pokok yang akan kita tulis. Misalnya tema sosial, kasih sayang, pendidikan, perjuangan, dan lain-lain.

2.       Menentukan tujuan

3.       Mengumpulkan bahan

a.       Menentukan sumber ide penulisan puisi (bisa didapat dari foto/berita)

b.      Memasukkan imaji

c.       Memilih diksi kata konkret

d.      Memilih kata-kata bermakna lambang

e.      Menata rima atau persamaan bunyi

f.        Menata tipografi

4.       Menyusun kerangka

Awali dengan orientasi, lanjutkan dengan komplikasi, klimaks, antiklimaks, dan koda.

5.       Mengembangkan kerangka

Pada tahapan ini, kalian menata ulang hal yang sudah kalian lakukan mulai tahap pertama hingga terakhir.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Roleplayer? | Bagian 2

Roleplayer?